Hai Travellers Cantik! Jujur, setiap kali ditanya “Kapan terakhir ke Jogja?” rasanya selalu ada magnet yang menarik untuk kembali. Tapi kali ini, saya mau ajak kalian sedikit bergeser ke ‘tetangganya’ yang nggak kalah magis, Magelang. Percayalah, kombinasi keduanya itu perfect match!
Setelah beberapa kali bolak-balik dan mencoba berbagai rute, akhirnya saya menemukan racikan itinerary 3 hari 2 malam Jogja Magelang yang paling pas. Bukan cuma daftar tempat, tapi sebuah alur cerita perjalanan yang penuh experience. Artikel ini adalah catatan perjalanan pribadi saya, panduan wisata Jogja sekaligus wisata Magelang yang fokus pada pengalaman, bukan cuma centang checklist. Siap? Yuk, kita mulai petualangannya!
Persiapan Kunci Sebelum Berangkat
Sebelum masuk ke jadwal padat kita, ada beberapa hal yang wajib kamu siapkan agar perjalanan ini mulus:
- Transportasi: Saya sangat merekomendasikan sewa mobil (dengan atau tanpa supir). Rute kita akan cukup dinamis antara Jogja dan Magelang, jadi fleksibilitas itu kunci. Banyak kok rental mobil lepas kunci di sekitar bandara YIA.
- Penginapan: Untuk itinerary ini, saya sarankan kedua malam menginap di area Magelang, dekat Borobudur. Kenapa? Karena kita akan berburu sunrise di hari kedua dan ini akan sangat menghemat waktu serta tenaga. Kamu tidak perlu pindah-pindah hotel.
- Kondisi Fisik: Siapkan fisik yang prima! Akan ada jalan kaki, naik turun tangga, dan bangun super pagi. Tapi semua akan terbayar lunas, janji!
Itinerary Lengkap Jogja Magelang 3 Hari 2 Malam
Ini dia alur perjalanan yang sudah saya kurasi, lengkap dengan rekomendasi destinasi kuliner dan tempat makan favorit saya.
Hari 1: Sambutan Hangat Jogja & Perjalanan Menuju Kaki Langit Magelang
Jam 10:00 – Tiba di Yogyakarta International Airport (YIA)
Setelah mendarat, saya langsung menuju konter rental mobil yang sudah dipesan sebelumnya. Prosesnya cepat dan dalam sekejap, petualangan pun dimulai. Tujuan pertama? Tentu saja, mengisi perut!
Jam 12:00 – Makan Siang di Gudeg Yu Djum Wijilan
Rasanya belum sah ke Jogja kalau belum makan gudeg. Dari sekian banyak pilihan, hati saya selalu kembali ke Gudeg Yu Djum pusat di Wijilan.
- Kenapa Gudeg Yu Djum? Rasanya otentik, manisnya pas, dan kreceknya itu lho, juara! Suasananya juga masih sangat tradisional. Ini bukan sekadar makan, tapi merasakan langsung warisan kuliner Jogja.
- Review Makanan & Minuman: Saya memesan Nasi Gudeg Komplit dengan Ayam Paha Atas. Nangka mudanya (gori) dimasak sampai lembut dengan rasa manis legit yang khas, tapi tidak berlebihan. Sambal goreng kreceknya kenyal dan pedasnya pas, memberikan tendangan rasa yang seimbang. Disiram kuah areh yang gurih kental, sempurna! Saya padukan dengan teh tawar hangat untuk menetralisir rasa.
- Tips dari Pengalaman Saya: Destinasi kuliner ini mudah dicapai dengan mobil, parkirannya agak masuk ke gang kecil, jadi perhatikan ya.
Jam 14:00 – Menjelajahi Sejarah di Taman Sari
Perut kenyang, saatnya jalan-jalan santai. Taman Sari adalah pilihan yang tepat. Bekas taman dan pemandian Sultan ini punya arsitektur yang unik dengan perpaduan gaya Portugis, Jawa, dan Hindu.
- Kenapa Taman Sari? Setiap sudutnya photogenic! Dari lorong-lorong bawah tanah hingga kolam pemandian yang megah. Tempat ini punya cerita yang kuat.
- Tips dari Pengalaman Saya: Sewa jasa tour guide lokal yang banyak menunggu di depan. Dengan biaya sekitar Rp 50.000 – Rp 75.000, kamu akan dapat cerita lengkap dan ditunjukkan spot-spot foto rahasia.
Jam 16:30 – Perjalanan ke Magelang & Check-in Penginapan
Dari Taman Sari, saya langsung mengarahkan mobil menuju Magelang. Perjalanan memakan waktu sekitar 1.5 – 2 jam. Saya langsung menuju penginapan yang sudah dipesan untuk dua malam di area Borobudur.
Jam 19:00 – Makan Malam di Sop Iga Sapi Haji Wongso
Setelah check-in dan istirahat sejenak, saya mencari makan malam yang hangat dan berkuah. Pilihan jatuh pada Sop Iga Sapi Haji Wongso yang cukup terkenal di Magelang.
- Kenapa Sop Iga Haji Wongso? Tempatnya sederhana seperti warung makan pada umumnya, tapi selalu ramai. Ini pertanda makanannya enak! Sop iganya benar-benar menghangatkan badan setelah seharian beraktivitas.
- Review Makanan & Minuman: Saya pesan satu porsi Sop Iga campur nasi. Iganya super empuk, dagingnya lepas dari tulang dengan mudah. Kuahnya bening tapi kaya rasa kaldu sapi, dengan aroma pala dan cengkeh yang samar namun terasa. Ditambah taburan bawang goreng dan seledri, jadi makin sedap. Saya tambahkan sedikit sambal dan perasan jeruk nipis. Sebagai pendamping, Es Jeruk murni jadi pilihan segar yang sempurna.
- Tips dari Pengalaman Saya: Datang sebelum jam makan malam puncak untuk menghindari antrean panjang.
Hari 2: Sunrise Ajaib, Petualangan Desa, dan Borobudur yang Megah
Jam 04:00 – Bangun! Saatnya Berburu Sunrise di Gereja Ayam
Inilah puncak dari perjalanan ini! Dari penginapan, saya berangkat dalam gelap menuju Bukit Rhema, lokasi Gereja Ayam yang ikonik. Udara dinginnya menusuk, tapi rasa kantuk langsung hilang oleh semangat setelah sampai kesana, memang banyak tempat sunrise seperti Punthuk Setumbu, tapi menurut saya yang paling Epic itu Sunrise di Gereja Ayam.
Jam 05:00 – Menyaksikan Keajaiban dari Mahkota Gereja Ayam
Jam 07:30 – Sarapan Pagi di Kedai Bukit Rhema
Turun dari Gereja Ayam, perut mulai keroncongan. Tepat di bawahnya, ada Kedai Bukit Rhema. Tempat ini bukan sekadar tempat sarapan, tapi bagian dari keseluruhan pengalaman.
- Kenapa Kedai Bukit Rhema? Mereka menyajikan singkong goreng keju yang legendaris dan kopi jahe yang hangat. Sambil makan, kita bisa menikmati pemandangan perbukitan Menoreh. Sederhana tapi nikmatnya luar biasa.
- Review Makanan & Minuman: Singkong gorengnya itu juara! Di luar garing renyah, tapi dalamnya empuk dan pulen. Diparuti keju melimpah dan diberi sedikit susu kental manis, kombinasi gurih-manis yang bikin nagih. Saya pasangkan dengan Kopi Jahe. Kopinya tidak terlalu strong, tapi rasa hangat dan pedas dari jahe gepreknya sangat terasa, pas untuk menghangatkan badan di pagi yang dingin.

- Tempat ini memiliki banyak aktivitas seperti Membatik di Cafe, Menghias Donut untuk anak, dan juga play ground seri di alam. Ga nyangka sih udah di review juga sama cafe borobudur sebagai cafe playground di borobudur yang direkomendasikan banyak wisatawan dan orang lokal
- Tips dari Pengalaman Saya: Dapatkan free singkong goreng dengan menukarkan tiket masuk Gereja Ayam tadi. Duduklah di area teras untuk pemandangan terbaik.

Jam 08:30 – Ikut Wisata Sepeda Keliling Desa
Jam 08:30 – Ikut Wisata Sepeda Keliling Desa
Nah, ini dia bagian yang seru! Tim dari Kedai Bukit Rhema ternyata juga menyediakan paket wisata sepeda. Dipandu oleh pemuda lokal yang ramah, saya diajak gowes menyusuri jalanan desa, persawahan hijau, dan melihat langsung aktivitas warga.
- Kenapa Wisata Sepeda ini? Kamu akan melihat sisi lain Borobudur yang otentik. Mengunjungi industri rumahan tahu, pembuatan gula jawa, dan berinteraksi langsung dengan warga. Experience-nya dapat banget!
- Tips dari Pengalaman Saya: Nggak perlu jago bersepeda, rutenya cukup landai dan santai. Bawa topi dan sunscreen. Jangan ragu bertanya pada pemandunya, mereka punya banyak cerita menarik.
Jam 11:00 – Belanja Batik & Oleh-oleh di Daun Bukit
Setelah bersepeda, saya mampir ke Daun Bukit, galeri dan toko oleh-oleh yang masih satu manajemen dengan Kedai Bukit Rhema. Tempat ini surga buat cari oleh-oleh untuk teman kantor.
- Kenapa Daun Bukit? Koleksi batiknya bagus-bagus dan harganya terjangkau. Selain itu, banyak kerajinan tangan dan camilan khas yang unik. Tempatnya juga nyaman dan nggak ramai sesak.
- Tips dari Pengalaman Saya: Cari kemeja atau kain batik dengan motif-motif kontemporer. Bagus banget! Mereka juga punya kopi bubuk lokal yang enak untuk oleh-oleh.
Jam 14:00 – Menapaki Kemegahan Candi Borobudur
Rasanya kurang lengkap ke Magelang tanpa mengunjungi Candi Borobudur. Walaupun sudah beberapa kali ke sini, kemegahannya tidak pernah gagal membuat saya takjub.
Jam 19:00 – Makan Malam Khas Magelang: Mangut Beong Sehati
Untuk makan malam, saya mencari kuliner Magelang enak yang benar-benar lokal. Pilihan jatuh ke Mangut Beong Sehati. Beong adalah ikan air tawar endemik dari Sungai Progo.
- Kenapa Mangut Beong? Ini adalah pengalaman kuliner yang otentik! Rasa kuah mangutnya pedas, gurih, dengan aroma smoky yang khas. Daging ikannya lembut dan sedikit duri.
- Review Makanan & Minuman: Saya pesan satu porsi Mangut Beong kepala ukuran sedang. Aroma asap dari ikan yang dipanggang terlebih dahulu langsung tercium. Kuah santannya kental, pedasnya menyengat tapi nikmat, khas bumbu medok Jawa. Daging ikannya lembut dan gurih. Untuk meredam pedasnya, saya pesan Es Teh Tawar. Ini benar-benar comfort food yang menantang!
- Tips dari Pengalaman Saya: Tempat makan di Borobudur rekomendasi adalah ini! Datang jangan terlalu malam karena sering habis. Kalau tidak terlalu suka pedas, minta kuahnya sedikit saja. Setelah makan, kami kembali ke penginapan di area Borobudur untuk beristirahat.
Hari 3: Kopi di Ketinggian & Kembali ke Jogja
Jam 09:00 – Ngopi Santai di Kopi Mpat
Hari terakhir, saatnya sedikit lebih santai. Saya menuju Kopi Mpat (dibaca: Kopi Empat), sebuah kafe dengan pemandangan sawah dan perbukitan yang menenangkan.
- Kenapa Kopi Mpat? Suasananya tenang, udaranya sejuk, dan kopinya enak. Tempat yang sempurna untuk refleksi perjalanan sambil menikmati pemandangan.
- Review Makanan & Minuman: Saya mencoba Es Kopi Susu Gula Aren andalan mereka. Rasa kopinya cukup kuat, berpadu pas dengan creamy-nya susu dan manisnya gula aren asli yang punya aroma khas. Tidak terlalu manis, jadi rasa kopinya tetap menonjol. Saya juga memesan pisang goreng sebagai teman ngopi, disajikan hangat dengan taburan keju. Sederhana dan sempurna.
- Tips dari Pengalaman Saya: Wisata ini cocok untuk menutup perjalanan dengan rileks. Duduk di area semi-outdoor untuk menikmati angin sepoi-sepoi.
Jam 12:00 – Perjalanan Kembali ke Jogja & Beli Bakpia
Setelah puas, saya memulai perjalanan kembali ke Jogja. Di tengah jalan, saya mampir sebentar untuk membeli Bakpia Kukus Tugu Jogja sebagai oleh-oleh wajib terakhir.
Jam 15:00 – Tiba di YIA & Penerbangan Pulang
Tiba di bandara dengan hati yang penuh dan galeri ponsel yang juga penuh. Perjalanan 3 hari 2 malam ini terasa singkat, namun sangat padat makna dan pengalaman.
Rangkuman Itinerary & Perkiraan Biaya
Berikut adalah tabel rangkuman destinasi dan perkiraan biaya agar kamu lebih mudah merencanakan budget. Harga bersifat estimasi dan dapat berubah sewaktu-waktu ya!
Hari | Aktivitas / Destinasi | Perkiraan Biaya Masuk/Aktivitas (per orang) | Tempat & Menu Kuliner | Perkiraan Biaya Makan (per orang) | Akomodasi (per malam) |
1 | Sewa Mobil (per hari) | Rp 350.000 / mobil | Makan Siang: Gudeg Yu Djum (Nasi Gudeg Komplit) | Rp 40.000 – Rp 60.000 | Hotel di Area Borobudur |
Taman Sari | Rp 15.000 | Makan Malam: Sop Iga Sapi Haji Wongso (Sop Iga + Nasi) | Rp 50.000 – Rp 70.000 | Perkiraan: Rp 400.000 – Rp 700.000 | |
Guide Taman Sari (opsional) | Rp 50.000 / grup | ||||
2 | Sunrise Gereja Ayam | Rp 30.000 | Sarapan: Kedai Bukit Rhema (Singkong Keju + Kopi Jahe) | Rp 25.000 – Rp 40.000 | Hotel di Area Borobudur |
Wisata Sepeda Desa | Rp 100.000 | Makan Malam: Mangut Beong Sehati | Rp 40.000 – Rp 60.000 | Menginap di tempat yang sama | |
Candi Borobudur (Pelataran) | Rp 50.000 | ||||
3 | Belanja Oleh-oleh | Sesuai Budget | Ngopi: Kopi Mpat (Kopi + Camilan) | Rp 30.000 – Rp 50.000 | – |
Beli Bakpia | Sesuai Budget | Makan Siang: (Opsional sebelum ke bandara) | Rp 40.000 – Rp 60.000 | – | |
Total Estimasi Biaya | ~ Rp 595.000 | ~ Rp 225.000 – Rp 340.000 | ~ Rp 800.000 – Rp 1.400.000 | ||
(Tidak termasuk hotel, sewa mobil & belanja) | (Biaya makan per orang) | (Biaya hotel untuk 2 malam) |
Disclaimer: Total estimasi biaya di atas adalah gambaran kasar per orang untuk tiket, aktivitas, dan makan, di luar biaya hotel, sewa mobil, bensin, dan belanja oleh-oleh.
FAQ – Pertanyaan yang Sering Muncul
- Kapan waktu terbaik untuk trip ini? Musim kemarau (sekitar April – Oktober) adalah waktu terbaik untuk mendapatkan langit cerah saat sunrise dan menghindari hujan saat bersepeda.
- Apakah itinerary ini cocok untuk keluarga dengan anak kecil? Sangat cocok! Mungkin bagian bangun subuh untuk sunrise bisa disesuaikan. Namun wisata sepeda dan Candi Borobudur pasti akan jadi pengalaman seru untuk mereka.
- Berapa perkiraan budget untuk trip ini? Untuk budget menengah (tidak termasuk tiket pesawat), siapkan sekitar Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000 per orang. Ini sudah mencakup sewa mobil, penginapan, tiket masuk wisata, dan makan.
Kesimpulan & Rekomendasi Pribadi Saya
Perjalanan itinerary 3 hari 2 malam Jogja Magelang ini lebih dari sekadar liburan. Ini adalah paket lengkap: ada sisi historis dan budaya dari Jogja, sisi magis dan petualangan dari Magelang, serta tentu saja, destinasi kuliner yang memanjakan lidah.
Jika saya harus memilih satu pengalaman yang paling berkesan, itu adalah rangkaian kegiatan di Hari Kedua. Bangun pagi buta untuk sunrise di Gereja Ayam, dilanjutkan sarapan hangat dan gowes keliling desa, memberikan koneksi yang lebih dalam dengan tempat yang saya kunjungi.
Semoga panduan super lengkap ini bermanfaat untukmu, ya!
Suka dengan itinerary ini? Jangan lupa simpan dan bagikan ke teman-teman travelingmu! Punya rekomendasi tempat lain di Jogja atau Magelang? Yuk, tinggalkan jejak di kolom komentar!